Resident Evil: Eddie

Chapter 357: Bab 356



Eddie memojokkan Ada Wong ke arah tembok, tangannya meraih pantat wanita itu lalu meremasnya dengan keras.

"E-Eddie, apa yang kamu lakukan!?" Ada Wong langsung merona. Tubuhnya saling menyentuh dan wajah mereka sangat dekat!

"Hmff... Seperti biasa, baumu sangat harum, Ada." Eddie menghiraukan perkataan Ada Wong, dia mulai mencium aroma khas wanita nakal ini dari lehernya.

"Seharum mawar~" Sudut mulut Eddie melengkung.

"To-tolong lepaskan aku..." Ada Wong mencoba melawan, dan memukul dada pria itu. Meskipun bibirnya mengatakan tidak, tapi hatinya berkata lain.

Jantungnya berdetak semakin kencang ketika pria itu bertindak semakin lancang padanya. 'Aku seharusnya tidak mencoba memprofokasinya...' Ada Wong berkata dalam hati.

Merangkulkan tangan kanannya ke pinggang Ada Wong, Eddie membuat pelukan mereka semakin rapat. Dua melon Ada Wong yang lembut menyentuh dadanya yang berotot.

Samar-samar, puting Ada Wong mulai mengeras dan terlihat menonjol dari Cheongsam merah ketat yang dia kenakan.

"Ada, kau tahu kalau cintaku kepadamu benar-benar nyata, kan?" Eddie meraih dagu wanita itu lalu menatap mata Ada Wong secara intense.

Ada Wong yang ditatap oleh pria itu mulai panik. Tatapan itu sangat intense, penuh dengan keseriusan serta keinginan kuat untuk mendapatkannya. Wajah dan lehernya mulai terasa panas, Ada Wong mencoba berpaling ke samping, tapi hal itu langsung dihentikan oleh Eddie.

"E-Eddie... Unn!"

"Mnnhh!"

Eddie mencium bibir manis Ada Wong yang semerah buah ceri, lidahnya langsung dia masukkan secara paksa ke dalam mulut wanita itu.

Ada Wong yang tidak siap hanya bisa menutup matanya sambil dengan patuh menuruti keinginan pria itu. Lidahnya secara otomatis ikut bermain dan mulai menghisap mulut pria yang dia 'benci' ini.

Tangan Kanan Eddie merangkul pinggang tipis Ada Wong sedangkan tangan kirinya ke kepalanya. Ciuman itu berlangsung selama beberapa menit dengan bunyi mesum di setiap detiknya.

"Srppp... ah~"

Mata Ada Wong mulai berkaca-kaca, punggungnya bersandar ke dinding ketika matanya mendongak ke wajah tampan pria cabul itu.

"Jangan pikir bahwa permainan kita sudah berakhir." Eddie tersenyum kecil. Mengulurkan tanganya, kali ini dia mengincar bagian sensitif wanita itu.

"Unn~!" Ada Wong menggigit bibirnya ketika dia merasakan dorongan kuat dari arah vaginanya.

Tangan pria itu mulai menggosong klitorisnya secara kasar dari balik stoking hitam yang dia kenakan.

"Hmm? Aku tak menyangka bahwa kamu sudah sangat terangsang, Ada. Dibalik fasad kuatmu, ternyata kamu adalah wanita yang sangat mesum." Eddie berbisik ke telinga Ada Wong dengan suara pelan.

"J-jangan katakan itu... aku bukan wanita mesum!" Ada Wong hanya bisa menjawab dengan terbata-bata. Kakinya mulai lemas karena rangsangan yang dia rasakan saat ini.

Perlahan-lahan, dia merasakan pre-cum mulai membasahi celana dalam serta stokingnya. Jika Eddie terus bermain dengan klitorisnya, maka dia akan benar-benar membasahi celana dalamnya!

"Oh... lihat ini, jus manismu terus mengalir bahkan jika bibirmu menolak mengakuinya. Bukankah ini tanda bahwa kamu menyukai apa yang aku lakukan?"

"Aku-"

"Hmmm~"

Sebelum Ada Wong sempat menjawab, Eddie langsung mencaplok bibir seksi wanita itu. Lidahnya terus bergerak dan bermain dengan lidah Ada. Ada yang menerima perlakuan seperti ini hanya bisa mengerang tanpa henti.

"Srlppp, ah... mulutmu sungguh enak, Ada." Eddie mengusap jejak air liur Ada Wong di bibirnya dengan lengannya.

"Jangan k-katakan itu, aih~" Ada Wong mengerang ketika pria itu tiba-tiba mencubit puting kanannya.

"Lihat, putingmu sangat ingin melompat dari bra hitam yang kamu kenakan." Eddie tersenyum sambil menjentik puting Ada Wong dengan jarinya. Sekarang dia tahu area sensitif lain dari wanita ini.

Meraih Cheongsam Ada, Eddie menurunkan Cheongsam tersebut sampai ke pinggang Ada. Ada yang terkenal suka memberontak sekarang menjadi seperti seorang istri yang penurut, dia bahnkan tak berani menatap wajah pria itu karena merasa sangat malu.

Bra hitam ketat yang Ada kenakan langsung terungkap. Dada kencang serta puting yang ingin mencuat itu menunjukkan pemandangan menggoda bagi siapa pun yang dapat melihatnya.

Eddie yang beruntung tentu saja menikmati pertunjukan ini. Menelan ludah, Eddie mengulurkan tangan kanannya lalu meremas payu dara kanan wanita itu, sedangkan tangan kirinya mulai meraba ke perut kencangnya sebelum meluncur ke bagian sensitif yang terlapisi stoking hitam.

"..."

"Eddie, aku mohon... segera puaskan aku!" Ada Wong yang sebelumnya ingin melawan kini telah kehilangan kesabarannya.

Sebagai seorang wanita yang tidak pernah berbuat mesum seperti ini, tidak mengherankan jika nafsunya telah menumpuk. Selama bertahun-tahun bertugas sebagai Agen, dirinya tidak pernah sekalipun mencoba melampiaskan nafsunya!

"Seperti yang anda inginkan, ratuku." Senyum Eddie langsung berubah menjadi lebih lebar. Setelah berbulan-bulan menghadapi penipuan dan percobaan dari wanita ini, akhirnya dia berhasil menembus hati Ada Wong!

Suara lerekan terbuka terdengar, Eddie mengeluarkan naga perkasanya dari dalam celana. Kemudian dia mengarahkan penisnya tepat ke lubang ketat yang belum pernah terjamah milik Ada Wong.

"Ada, bersiaplah." Eddie berbisik ke telinga kekasihnya.

Tangan Ada Wong memeluk punggung Eddie lebih erat ketika jantungnya berdetak semakin kencang. Apakah keperawanannya akhirnya akan diambil? Tapi jika orang yang mengambil itu Eddie, maka dia tidak akan keberatan...

"Unn..." Ada Wong mengangguk.

Memegang paha kanan elastis nan lembut Ada Wong, Eddie mengangat paha itu lalu mendorong penisnya masuk ke lubang ketat Ada.

"Uw-ooh~... Ini sangat ketat." Eddie menggeram senang ketika penisnya perlahan menembus vagina ketat panas tersebut.

Ketika sepertiga ukuran penisnya berhasil masuk, Eddie merasakan sebuah penghalang. Dia tahu bahwa dia telah mencapai selaput darah wanita itu, perlahan dia mendorong paksa penisnya.

"Uhnn!!!" Benar saja, ketika selaput darah itu pecah, Ada Wong langsung merintih kesakitan.

Eddie menghentikan gerakan pinggulnya, lalu mencium bibir wanita itu. Dia tahu bahwa pertama kali seseorang akan sangat menyakitkan, oleh sebab itu dia perlu merubah fokus gadis itu dengan ciuman.

Setelah dua menit ciuman panas, akhirnya Ada Wong menjadi lebih rileks. Dengan suara pelan, dia memberi instruksi, "Aku sudah baikan, kamu bisa menggerakkannya."

"Umm." Eddie mengangguk lalu mendorong penisnya masuk lebih dalam sambil mencium leher putih menggoda wanita itu.

"Ah!"

"Ah!"

"Ahn!"

Erangan Ada Wong terdengar semakin kencang ketika Eddie mendorong pinggulnya ke depan dan ke belakang.

"Ada, aku ingin segera menjadikanmu sebagai istriku, bagaimana?" Eddie bertanya sambil terus meremas pantat Ada Wong serta menumbuk vagina ketatnya.

"Tidak... mungkin..."

"Aku tidak ingin musuh-musuhku menargetkanmu sebelum kamu punya sumber daya yang cukup untuk melawan mereka... Ahn!" Ada Wong menggelengkan kepalanya beberapa kali sambil mengerang senang.

"Fine, tapi aku akan menunjukkan kepadamu siapa priamu yang sesungguhnya!"

"Ah!"

"Ahh!"

"Ahn~" Ada Wong terus mengerang puas.

"Apakah kamu mendengarku? Aku tidak akan membiarkanmu pergi malam ini, Ada!" Eddie menggigit lembut telinga wanita itu.

Wajah, leher dan telinga Ada Wong langsung berubah merah terang karena pengakuan blak-blakan pria itu.

"Ha! Ha! Ha!"

"Aku akan muncrat!" Kata Eddie. Tangannya menggenggam erat tangan Ada Wong, pelukannya semakin ketat, dan gerakan pinggulnya juga semakin cepat.

"A-aku, aku juga..."

"Aku akan cum, Eddie!"

"Aihh~"

Ada berteriak senang, lidahnya mulai terjulur karena kesenangan yang dia rasakan saat ini, ekspresi mesumnya bahkan tidak dapat disembunyikan!

-----

read chapter 562 on;

patréon.com/mizuki77


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.