Chapter 358: Bab 357
Sebelum keberangkatan Eddie ke pulau Sheena, semua urusan-urusan penting telah diserahkan kepada Cindy. Untungnya Cindy yang cantik nan lembut mau diberi pekerjaan melelahkan tanpa mengeluh, jika karakternya pemalas, mungkin dia telah keluar dari pekerjaannya sejak lama.
Dalam perjalanan kali ini, Emma memutuskan untuk tinggal setelah dia mendapatkan informasi bahwa January telah berhasil meretas jaringan persenjataan federal.
Dengan informasi tersebut, Emma mulai membuat rocket launcher-nya sendiri.
Berbekal senjata yang telah dikembangkan oleh Emma, team beranggotakan lima orang mulai berangkat.
Jika Mother Wolf tidak dalam masa kehamilan saat ini, pasti dia akan bergabung dengan Eddie dalam misi berbahaya ini.
Di bagian geladak kapal, Karen menatap ke arah kapal laut yang ditumpangi oleh Eddie dan lainnya. Beberapa saat kemudian, Karen tertawa, "Setelah aku melahirkan bayi ini, nampaknya aku perlu menemukan beberapa monster untuk mempertajam kemampuanku kembali."
"Ketika hal itu terjadi, aku mungkin sudah menggendong bayiku." Jill tertawa. Kehamilannya terjadi lebih awal dari Karen, jadi wajar jika dia duluan. Setelahnya tentu saja giliran Annette, kemudian Karen.
Di atas yacht kecil, Eddie mengemudikan kapal itu ke arah lokasi target. "Setelah memikirkan baik-baik, nampaknya informasi yang terdapat di pulau Sheena dapat membantu penelitianku."
"Omong-omong, jika Tyrant humanoid muncul, kalian tidak perlu maju, biarkan aku yang menanganinya sendiri." Eddie tersenyum.
"Yah, sesungguhnya Tyrant itu tidak terlalu menakutkan. Selama kita menemukan titik lemahnya, dengan bantuan senjata ini, dia pasti akan mati dengan cepat." Kata Claire dengan nada bercanda. Di tangannya, terdapat senapan sniper yang telah dibuat oleh Emma.
"Baiklah, baiklah, aku tahu anda sangat kuat, nona. Aku memang tidak dibutuhkan dalam menangani monster kecil seperti itu." Eddie balas bercanda.
Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan ditemani Claire dalam misi kali ini. Jika Chris tahu, umm, dia pasti akan marah
Setelah tiga jam perjalanan, akhirnya Eddie dan kelompoknya melihat sebuah pulau di kejauhan. Sebesar apa pulau itu masih tidak diketahui, yang jelas Eddie perlu menginjakkan kakinya kepulau itu terlebih dahulu untuk mengetahuinya.
Menggunakan bantuan teropong khusus, di sekitaran pulau, terlihat para penjaga bersenjata milik Umbrella.
"Hmm, berlayar langsung ke arah pulau itu pasti akan ketahuan." Eddie berkata sambil memegang teropong.
"Lima mil di arah barat, ada sebuah pulai kecil, kita dapat berlayar ke sana." Ada Wong menunjuk ke arah pulau kecil yang terdapat tak jauh dari pulau utama.
"Jadi, apakah kita akan mengenakan perlengkapan menyelam dan berenang ke sana?" Eddie bercanda. Dia tahu pertanyaan itu sangat bodoh, mengingat jarak dari posisinya saat ini ke pulau kecil itu sangat jauh, dia hanya ingin menggoda istri barunya ini, itu saja.
Ada Wong langsung memutar matanya, menyodok kening pria itu dengan jarinya, Ada Wong berkata. "Idiot, mengapa harus menggunakan cara terlama serta menguras tenaga seperti itu. Kita bisa berlayar ke sana tanpa harus khawatir ketahuan."
Seperti yang diharapkan dari mata-mata serta agen profesional, sekilas saja Ada Wong sudah tahu bahwa mereka ada di zona aman.
"Sebenarnya kita bisa menggunakan speedboat. Ukurannya kecil dan kecepatannya lebih cepat. Satu jam sudah cukup bagi kita untuk sampai ke sana." Yamata memberi saran yang lebih baik.
Setelah membuat rencana, Eddie dan kelompoknya menaiki speedboat dan berangkat menuju pulau Sheena melalui jalur pulai kecil yang terdapat tak jauh dari pulau Sheena.
Sekitar lima puluh menit kemudian, mereka akhirnya sampai di pulau tersebut, yang mana pulau yang sangat sepi.
Anehnya, pulau sepi tersebut memiliki jalan serta restoran, seperti kota kecil yang terisolasi.
"Aku tak menyangka pulau ini cukup berkembang, tapi aku mencium bau yang tidak enak... bau ini adalah bau Virus." Kata Eddie sambil mengerutkan keningnya. Di kejauhan dia melihat sebuah mercusuar yang telah padam.
"Semua orang yang sebelumnya tinggal di sini sepertinya telah pergi, apakah kamu ingin menyelidikinya?" Claire juga merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Kelimanya berjalan ke arah mercusuar secara bersama-sama. Bahkan Ada Wong yang terkenal suka pergi misi solo tidak berani bertindak sendiri.
Di dekat mercusuar, dua zombie dengan pakaian penjaga lokal terlihat berkeliaran.
Eddie mendekat ke arah dua zombie itu lalu memukul kepala mereka dengan tinjunya, setelah itu dia melanjutkan perjalanannya ke arah mercusuar yang kosong.
Di lantai bawah, bangunan itu tidak memiliki banyak debu, hanya ada debu-debu kecil yang kemungkinan terakumulasi selama empat sampai lima hari.
Di atas meja, terdapat sebuah catatan yang mencatat kapal laut serta pesawat yang datang dan pergi dari dalam pulau.
Ada Wong menemukan peta pulau dan segera memeriksa posisi mereka. Setelah memeriksa, teamnya saat ini berada di area utara.
Pulau Sheena memiliki luas sepuluh kilometer persegi, yang mana tidak bisa dikatakan besar maupun kecil. Dan pulau ini juga telah dijadikan sebagai pangkalan militer.
"Seharusnya ada penduduk asli di pulau ini, tapi setelah Umbrella datang, kemungkinan besar mereka semua telah terbunuh."
"Ayo, kita harus pergi ke arah restoran. Kita akan masuk ke fasilitas penelitian bawah tanah melalui jalan rahasia yang ada di restoran tersebut." Ada Wong menunjuk area rahasia yang ada di peta.
"Pintu masuk ke fasilitas bawah tanah ada di dalam restoran?" Moira berkata dengan keheranan.
*Swoosh!*
Yamata turun dari atas mercusuar setinggi tiga puluh meter dalam beberapa gerakan, kemudian dia memberitahukan apa yang telah dia lihat.
"Seluruh pulau telah menjadi reruntuhan akibat kebakaran. Tapi masih ada beberapa bangunan yang masih berdiri kokoh, pasti ada insiden kebocoran biohazard di sini."
"Jika memang begitu maka hal ini akan memudahkan kita pergi ke fasilitas bawah tanah. Jika ada yang tidak beres, cukup tembak saja." Eddie mengangkat pistolnya sambil berjalan memimpin ke depan.
Berjalan melalui pepohonan kecil, Eddie dan kelompoknya datang ke pinggiran tembok, gerbang yang ada di depan juga telah dikunci.
Di jalanan ada zombie yang berkeliaran, dari pakaian zombie tersebut, nampaknya mereka adalah para penduduk lokal yang telah terinfeksi virus.
Eddie dengan mudah melompati tembok setinggi tiga meter dalam satu kali lompatan, sedangkan Claire dan Moira perlu dua kali lompatan untuk melewatinya.
"Grraah!" Menemukan makhluk hidup, zombie mengaum lalu berjalan menuju daging segar tersebut.
Zombie yang ada di pulau ini nampaknya jauh lebih kuat dari zombie yang muncul di Edonia dan Racoon City.
Beberapa zombie itu bahkan memiliki mutasi di mulut mereka. Nampaknya, karena keterbatasan makanan, hal ini membuat mereka menjadi Licker yang masih belum sempurna.
*Crack!*
Eddie mematahkan kepala zombie-zombie itu tanpa perlu menggunakan senjatanya. Seperti para pemain pro, resource management sangat diperlukan.
Lagian dia tidak membawa banyak peluru dalam misi ini, kebanyakan peluru itu hanya untuk pistolnya, sisanya hanya senapan elektromagnetik.
Untuk para zombie biasa seperti itu, tidak perlu membuang-buang peluru sama sekali. Dengan kekuatannya saat ini, satu pukulan sudah cukup untuk menewaskan mereka.
-----
read chapter 562 on;
patréon.com/mizuki77