Chapter 349: Bab 348
Di dalam kamar, suara erangan kecil terdengar. Eddie yang memeluk tubuh Monica dari belakang, mulai memainkan payudara wanita itu sambil tersenyum kecil.
"Anh~ Tu-tunggu." Kata Monica dengan wajah memerah.
"Ya?" Eddie jawab sambil mencubit puting Monica yang masih terlapisi dengan pakaiannya
"Ti-tidak, anh!~ tolong lanjutkan." Monica menggelengkan kepalanya sambil mengerang. Rangsangan ini membuatnya merasa sedikit pusing.
"Haha, baiklah." Eddie tertawa lalu mengecup leher Monica.
Monica memiringkan kepalanya ke samping sambil merespon tindakan intim itu dengan menggenggam jubah penelitinya dengan erat.
Eddie terus bermain dengan kedua payudara Monica selama beberapa menit, berkat stimulasi ini, celana dalam Monica menjadi basah.
"Baiklah, pergi dan buka lemari pakaian itu. Aku telah menyiapkan sesuatu untukmu." Eddie menunjuk ke arah lemari pakaian yang ada di dalam kamar.
"Baik..." Monica mengangguk dengan malu-malu, kemudian dia berjalan ke arah lemari itu diiringi dengan suara sepatu hak tinggi yang berirama.
Saat membuka lemari, Monica dikejutkan dengan betapa mesumnya hal yang akan dia kenakan. Hal itu tak lain adalah pakaian dalam erotik berwarna hitam yang tipis, dia bahkan ragu apakah hal itu dapat menyembunyikan tempat pribadinya!
"Tunggu sebentar, aku akan memakainya." Monica pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaian.
Dua menit kemudian, Monica keluar dengan 'pakaian' dalam baru yang telah dia kenakan. Pakaian itu sangat tipis dan juga ketat, sangking tipisnya, rambut kemaluannya tidak dapat disembunyikan!
Eddie berjalan mendekat lalu memeluk tubuh Monica dari belakang. Tangannya mengelus perut Monica yang langsing dengan gerakan lambat, kemudian perlahan-lahan naik ke atas untuk meraih dua melon besar yang menggoda itu.
"Uhn~"
"Ahh!"
"Mnnn..."
Monica terus mengerang sambil menggit bibirnya. Telapak tangan besar dan juga hangat itu tak henti-hentinya bermain dengan payudaranya, anehnya dia sangat menyukai hal ini.
Dirinya yang awalnya tidak terlalu mempertimbangkan hubungan sepele seperti seks sekarang malah dibuat cukup ketagian. Sejak terakhir kali dia berhubungan seks dengan Eddie, beberapa kali dia memimpikan dan menginginkan hal ini untuk terjadi padanya lagi, dan sekarang dia mendapatkan hal yang dia inginkan, walaupun dia sendiri sedikit merasa malu.
"Kurasa sudah saatnya untuk membuat hal ini lebih nikmat." Eddie berbisik tepat ke telinga Monica, kemudian dia berjongkok tepat di depan pantat Monica yang sangat luar biasa indah.
Melebarkan pantat Monica yang elastis, Eddie memandang ke arah vagina dengan rambut kemaluan yang telah dicukur rapi itu sambil menelan ludahnya.
"Duduklah." Eddie menginstruksikan Monica untuk duduk di wajahnya.
"Nnn..."
"Guh!~"
Monica menuruti perintah Eddie, setelah dia duduk di wajah pria itu. Bagian sensitifnya langsung dipuaskan dengan lidahnya yang lincah. Monica secara refleks menegangkan punggungnya sambil menggertakkan giginya akibat rangsangan hebat ini.
"Hei, jangan diam saja. Aku juga ingin dipuaskan." Eddie menampar pantat elastis Monica sambil terus fokus memainkan lidahnya.
"A-aku mengerti." Monica segera memangguk, kemudian dia menoleh ke bawah. Di sana dia melihat naga besar yang telah berdiri dengan kokoh.
Monica mendekatkan wajahnya lebih dekat, hidungnya berkedut beberapa kali ketika dia mencium aroma yang membuat kepalanya semakin pusing.
Kemudian dia memasukkan ujung penis itu ke dalam mulutnya. Tanpa menunggu aba-aba pria itu, Monica langsung menggerakkan kepalanya naik turun dengan cepat. Tidak lupa, lidahnya terus bergerak dan juga menjilati penis itu di dalam mulutnya, dia tahu bahwa hal ini akan memberikan rangsangan yang lebih kuat untuk Eddie.
"Unmm~ Ahh!" Monica mengeluarkan penis itu dari mulutnya dengan bunyi *Pop!* yang menggoda. Wajahnya memerah dan matanya mengeluarkan sedikit air mata karena ujung penis itu beberapa kali menyentuh tenggorokannya.
Meksipun telah berusaha keras, dia masih tidak berhasil memasukkan seluruh penis itu ke dalam mulutnya. Mengingat panjangnya yang luar biasa, tidak mengherankan jika dia tidak dapat melakukannya.
Memasukkan setengah panjang penis itu saja sudah membuatnya kehabisan nafas!
Sejauh ini hanya Alyssa lah yang dapat melakukan hal cabul seperti itu.
Eddie terus menjilat vagina Monica, lidahnya beberapa kali akan bermain dengan klitorisnya yang imut. Erangan Monica yang kencang adalah balasan dari tindakannya ini, tapi Eddie merasa tidak puas, dia tidak puas karena wanita itu melepaskan blowjobnya.
Menampar pantat wanta itu lagi, Eddie memberikan instruksi tanpa harus berbiara.
"Aku tau, aih!!!" Monica segera menuruti perintah pria itu sambil menahan erangannya. Hampir saja dia muncrat, tapi dia berhasil menahannya.
Dia takut hal itu akan terciprat ke wajah Eddie, oleh karena itu dia menahan dengan segenap kekuatannya.
*Slurp!*
*Slurp!*
*Slurp!*
Monica dengan lincah menjilat penis itu layaknya permen. Setelah mengayunkan kepalanya beberapa kali, dia merasakan kedutan yang semakin kuat dari naga tersebut, dan dia tahu apa yang akan terjadi.
"Uggh!" Monica berusaha memasukkan keseluruhan penis itu ke dalam mulutnya, sayang sekali dia hanya bisa melakukannya setengah.
Tak lama kemudian, cairan panas memasuki mulutnya!
*Gulp!*
*Gulp!*
*Gulp!*
Monica menelan sperma yang banyak itu, setelah aliran itu berhenti dia langsung melepaskan blowjobnya.
Bunyi *Pop!* terdengar, wajah Monica menunjukkan ekstasi yang luar biasa. Matanya mulai berkunang-kunang, di sisi lain bagian sensitifnya mulai berkedut dengan liar.
"E-Eddie, aku cumming!" Monica berteriak sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
*Splash!*
Dan benar saja, cairan cintanya langsung terciprat ke wajah Eddie.
-----
read advanced chapters on;
patréon.com/mizuki77