Resident Evil: Eddie

Chapter 12: Bab 12



Bisa dikatakan bahwa Dr. William benar-benar seorang jenius! Eddie merasa telah di tampar langsung tepat di wajahnya, catatan William tentang T-Serum benar-benar luar biasa, Eddie terus membaca sambil mencoba mengingat setiap catatan penting proyek T-Serum tersebut.

"William benar-benar sangat pintar, tak heran dia mampu menjadi peneliti nomor satu Umbrella."

Eddie berkata dalam hatinya.

"Luar biasa! Ini pertama kalinya saya melihat algoritma seperti ini!"

Eddie terus melihat catatan layaknya seorang maniak. Di sisi lain, William melihat semua tindakan Eddie melalui cermin dua sisi.

"Apa pendapat anda tetang pria itu? Dan juga, apakah aku perlu mengambil catatan itu darinya?"

Annette bertanya kepada suaminya.

"Aku tak ingin berurusan dengannya, sedangkan catatan itu, biarkan dia menyimpannya. Aku tak membutuhkannya lagi, semua informasi telah ada di otakku."

"Kamu urus dia secara pribadi, berikan dia beberapa manfaat. Jika ada kesempatan, lakukan sesuatu kepada pak tua Spencer."

William menjawab dengan nada tak perduli.

"G-Serum-ku hampir mencapai tahap akhir, aku tak memiliki waktu tentang hal-hal kecil seperti ini. Apalagi menemani pria bernama Eddie itu."

William segera berbalik dan berjalan pergi. Meninggalkan istrinya di belakang.

Adapun hal tentang dirinya keluar dari Umbrella, dia belum memberi tahu Annette. Dalam kasus ini, dia tak ingin memberitahunnya.

Di sisi lain, Annette hanya bisa menghela nafas. Sudah berbulan-bulan suaminya terlihat semakin kesal dan letih. Nampaknya penampilan Alexia Ashford adalah sebab kenapa dia menjadi seperti ini.

Walaupun pihak lain telah mati, tapi William masih tak bisa melupakan wanita itu. Selama William dan Alexia bekerja di lab yang sama, William merasa bahwa bakat Alexia lebih tinggi darinya. Oleh sebab itu, William sedikit kesal, dia tak ingin menerima bahwa ada orang lain yang lebih pintar darinya!

Pokoknya, apapun yang terjadi Annette akan tetap berusaha melindungi keluarganya, terutama putri tercintanya, yaitu Sherry Berkin!

***

Karen masih menemani Eddie, dia tak bergerak banyak dan terlihat sedingin biasanya. Walupun terlihat seperti tak ada apa-apa, sebenarnya dia mencoba memulihkan kekuatan fisiknya.

Tak pernah dalam pikirannya bahwa Eddie yang tampak lemah sebenarnya memiliki 'Kekuatan Tempur' yang luar biasa kuat! Yang mana hal yang sangat baik menurut wanita berkode nama LUPO ini.

(LUPO adalah kode nama Karen)

Beberapa jam berlalu, Eddie masih mempelajari catatan milik William, dan dia sekarang mencapai halaman akhir dari catatan tersebut.

Catatan ini benar-benar sangat bermanfaat bagi Eddie, dengan pengetahuannya sekarang, dia merasa lebih yakin dalam pembuatan Serum pribadinya.

Akan lebih baik lagi jika dia mampu mendapat sampel Serum yang digunakan kepada Sergei.

Persentasi orang yang mampu mentolelir T-Serum sangatlah sedikit, ketidakcocokan akan menyebabkan pembusukan kulit, metabolisme yang kacau serta rasa lapar yang tak kunjung berakhir!

*Da!*

*Da!*

*Da!*

Saat Eddie masih sibuk melihat catatan. Suara sepatu hak tinggi yang khas terdengar.

Pintu ruang laboratorium terbuka, wanita berambut pirang dengan gaya kuncir kuda muncul kembali, kali ini Annette membawa secangkir kopi.

"Lelah membaca semua informasi itu? Minumlah, anda perlu istirahat sedikit."

Annette menaruh secangkir kopi itu di atas meja yang ada di dekat Eddie.

Eddie mengangguk, masih membaca catatan itu. Beberapa saat kemudian, dia menutup catatan itu dan segera memberikannya kembali kepada Annette. "Catatan ini sangat luar biasa, banyak informasi unik yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku."

Setelah waktu yang tak diketahui, akhirnya dia selesai membaca seluruh catatan itu. Eddie merasa sangat puas akan isinya.

Di sisi lain, perasaan baik Annette kepada Eddie mulai tumbuh, dia merasa bangga akan pujian yang diberikan oleh Eddie untuk catatan hasil kerja keras suaminya.

"Tentu saja catatan ini berisi banyak informasi yang bagus. Di luar sana banyak sekali peneliti yang menginginkan catatan ini, tapi mereka hanya bisa bermimpi!"

"Anda sangat beruntung bisa membacanya"

Annette berkata sambil tersenyum tipis.

Dia melihat Eddie ingin mengambil secangkir kopi itu dengan sedikit ekspresi keraguan, Annette hanya bisa berkata. "Jangan khawatir, tak ada racun di dalam kopi itu."

"Haha, tentu saja aku tak khawatir. Omong-omong, bagaimana kabar Dr. William? Apakah beliau masih sibuk?"

Eddie tertawa gugup.

"Ya, dia masih sibuk dan masih tak ada waktu untuk menemui anda."

"Juga, aku ingin tahu, sebenarnya apa tujuan Spencer mengirimmu kesini?" Annette bertanya tanpa malu-malu.

"Hanya menyuruhku untuk membantu proyek Dr. William, itu saja. Plus mencari pengalaman juga."

"Siapa tahu, mungkin di masa depan saya bisa membuat proyek saya sendiri?"

Eddie tertawa kecil.

"Apa yang membuat anda bertanya tentang hal ini? Aku tahu Dr. William sedikit tak menyukai paman Spencer. Tapi tak perlu terlalu defensif seperti ini kan?"

Annette mengerutkan keningnya, dia tak tahu apakah pihak lain berbohong atau tidak. Dia segera menjawab. "Bagus kalau begitu, selama anda tak memiliki rencana buruk di sini, aku bisa berjanji bahwa anda bisa mendapat apapun yang anda inginkan."

"Tenang saja, aku sendiri tak terlalu tertarik akan perdebatan mereka. Adapun alasan sesungguhnya kenapa Spencer mengirimku ke sini, aku sendiri tak tahu pasti."

"Nampaknya dia juga tak terlalu mempercayai saya. Jadi yah, begitulah. Tapi aku tak akan berbohong bahwa aku sangat tertarik dengan hal-hal tentang Serum ini."

Eddie menjelaskan dengan kasual.

"Jika tak ada yang lain, maka aku akan pergi. Ada hal penting lain yang harus aku lakukan." Meraih cangkir kopi, Eddie segera meneguk kopi itu sampai habis. Setelah itu dia berdiri dan ingin berpamitan kepada Annette.

"Tunggu sebentar! Ambil ini, di dalamnya terdapat data eksperimen yang mana akan sangat membantu anda."

"Seperti apa yang aku katakan sebelumnya. Selama anda tak memiliki rencana buruk, maka aku akan memberikan apa saja yang anda inginkan."

Annette segera menghentikan Eddie, dia mengambil sebuah kaset dan segera memberikannya kepada Eddie.

"Memberiku 'apa saja' kecuali G-Serum?"

Eddie tiba-tiba tersenyum licik layaknya seekor rubah.

Annette sedikit menyipitkan matanya. "Ya, apa saja. Selama anda tak memberi tahu orang lain..."

"Tak masalah, aku hanya butuh apa-apa yang aku mintai haha. Sejujurnya, saya sendiri tak begitu tertarik pada G-Serum."

"Karena cepat atau lambat, aku sendiri akan membuat Serum yang lebih kuat!"

Kata Eddie sambil mengutarakan pikirannya. Dia mengambil kaset yang di berikan oleh Karen dengan senang hati, setelah itu dia berbalik dan pergi sambil melambaikan tangannya.

Annette berdiri diam sambil melihat sosok Eddie yang perlahan menhilang di ujung lorong.

Sesuatu yang di 'minta' pria itu mungkin mengarah kepada hal yang jelas ia pikirkan saat ini.

Sedikit rasa dingin mulai ia rasakan di belakang punggungnya.

Membunuh pria itu bukanlah ide yang bagus. Begitu Spencer menerima kabar buruk tentang Eddie, hal ini akan membuat pria tua itu menjadi waspada. Yang mana akan sangat berbahaya, Annette tak ingin sesuatu terjadi kepada keluarga serta putrinya yang tercinta.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.