Resident Evil: Eddie

Chapter 11: Bab 11



Beberapa jam kemudian, Eddie dan Karen keluar dari sebuah hotel. Eddie terlihat lebih segar dan juga sangat puas!

Baru saja dia melakukan langkah cepat untuk membuat janda cantik menjadi miliknya sendiri hehe.

Di sisi lain, Karen cukup puas dengan kinerja Eddie. Nampaknya pria kecil ini memiliki stamina serta kekuatan terpendam yang tak boleh diremehkan.

Pokoknya, dia harus segera mengatur segala sesuatu untuk Tim Serigala dan membuatnya lebih efisien. Karena Eddie telah memberinya posisi pemimpin, dia harus berusaha lebih keras mulai dari sekarang.

Mereka berdua segera menuju laboratorium bawah tanah kota Raccoon.

Setelah sampai di lab itu, Eddie melihat banyak sekali personel bersenjata lengkap yang menjaga setiap sisi.

Nampaknya mereka hanya menjaga bagian luar, William tak ingin mereka mengganggu penelitiannya, oleh sebab itu mereka tak diijinkan bertugas di dalam lab.

Jika Eddie tak salah ingat, nampaknya seluruh personel bersenjata ini telah ditarik satu demi satu secara diam-diam oleh Spencer.

Pak tua itu ingin segera merebut G-Serum dari William dengan paksa.

Karena G-Serum masih belum bisa dikatakan sempurna, Spencer masih menahan rencananya, bersabar menunggu William untuk menyempurnakan G-Serum itu terlebih dahulu. Baginya, produk cacat tak bisa di terima!

Eddie berjalan melewati beberapa lorong, setelah berjalan beberapa menit, Eddie melihat seorang wanita paruh baya berambut pirang dengan mata biru yang seindah langit.

Wanita itu mengenakan pakaian putih khas seorang peneliti, mengenakan sepatu hak tinggi delapan sentimeter. Wanita itu berjalan mendekat ke arah Eddie.

"Apakah anda Eddie Cai? Perkenalkan, saya Annette Birkin, istri Dr. William."

Rambut panjang wanita itu diikat menjadi gaya ekor kuda, terlihat sangat enak dipandang. Di bagian dadanya, terdapat kartu nama dengan logo Umbrella di bagian tengah.

"Halo, saya Eddie Cai, dan ini pengawal saya."

Eddie memperkenalkan dirinya.

"Apakah Dr. William bebas? Saya dikirim oleh markas untuk belajar di bawah Dr. William."

Eddie menyapa sambil tersenyum, matanya melihat ke arah sosok cantik wanita dewasa di depannya. Wanita ini sekilas terlihat acuh tak acuh, tapi di sisi lain juga terlihat lembut. Pokoknya Eddie tak merasa sedikitpun bosan saat memandang ke arah wanita itu.

"Dr. William lagi sibuk sekarang. Untuk sekarang aku yang akan menemani anda, ikuti saya."

Annette Birkin segera mengajak Eddie berkeliling. Dia memberi tahu Eddie bahwa di setiap sisi laboratorium ini memiliki pertahanan mekanis, jadi dia menyuruh pria muda ini untuk tak lari-lari atau iseng dengan benda-benda yang tak dia ketahui.

"Dr. William akan menemui anda saat dia bebas."

Anette terus berjalan, sepatu hak tinggi yang ia kenakkan terus mengetuk lantai dengan suara nyaring berirama.

Eddie melihat sekelilingnya engan ekspresi penasaran, jujur saja laboratorium ini cukup kosong. Ada juga beberapa area yang tak bisa di akses oleh sembarang orang. Eddie menduga bahwa area itu digunakan untuk eksperimen manusia.

Eddie tak terkejut dengan hal ini, toh sembilan dari sepuluh orang yang bekerja di bawah Umbrella telah melakukan eksperimen keji kepada manusia utuh.

"Saya mendengar bahwa Dr. William pernah meneliti T-Serum sebelumnya. Beliau mampu memetakan masalah yang sebelumnya tak diketahui oleh peneliti lain, serta berhasil meningkatkan serum tersebut. Jika diijinkan, bisakah saya melihat catatan Dr. William?"

Eddie mulai menyanjung nama William Birkin, untuk sekarang lebih baik menyanjung untuk mendapat perasaan baik orang lain. Toh dalam beberapa bulan, William bakalan dipastikan, em... Mati?

Di sisi lain, Annette yang mendengar suaminya di sanjung tersenyum puas.

"Kamu banyak tahu. Benar, suamiku pernah ikut meneliti T-Serum, dan dia sangatlah ahli dalam hal itu!"

Annette melanjutkan.

"Tunggu sebentar, aku akan mengambilkan beberapa catatan Dr. William tentang penelitian T-Serum-nya."

Annette pergi ke bagian sudut ruangan, di sana dia membuka laci dan segera mengambil sebuah catatan pribadi milik suaminya.

Dia berjalan kembali ke arah Eddie.

"Ingat, anda dapat menggunakan catatan ini dengan bebas di lab ini, tapi anda tak bisa membawanya pulang. Mengerti?"

Eddie mengangguk mengerti sambil tersenyum.

Jika Annette mendengar ucapan Eddie lebih jeli, bukankah sanjungan yang dia lontarkkan kepada suaminya sebelumnya adalah sanjungan yang sering ditunjukkan kepada orang yang telah meninggal? Nampaknya Annette tak menyadari akan hal ini...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.