Resident Evil: Eddie

Chapter 354: Bab 353



Tidak akan ada acara signifikan tanpa keterlibatan Claire dalam misi ini. Basis Antartika tersebut akan ditemukan cepat atau lambat, tapi tempat persembunyian Alexia tidak.

Sebagai seorang jenius, Alexia pasti telah mempertimbangkan sebagian besar situasi saat merencanakan proses fusinya dengan T-Veronica.

Dari longsoran tanah, bom nuklir, air laut, dll. Semua masalah tersebut telah ada di dalam visi Alexia dan dia tahu bagaimana cara mengatasinya. Di sisi lain hanya Alfred yang dapat membuka fasilitas penelitiannya.

Adapun mengapa Alex dapat menemukan tempat tersebut dan mengambil sampel T-Veronica, keahlian wanita itu berbeda. Selain ahli mereka berdua juga sempat saling mengenal. Hanya saja hubungan itu lebih ke arah kompetitif, tidak ada rasa harmoni yang kuat antara kedua wanita kuat tersebut.

Setelah pertemuan selesai, Simmons tampaknya tidak terlalu perduli apakah dia akan mendapat sesuatu atau tidak. Dan komando kali ini diserahkan kepada Morgan.

Di sisi lain Eddie tahu bahwa Simmons pasti punya ide tertentu tentang T-Veronica, begitu juga Carla. Tanpa Veronica, dia tidak akan dapat membuat C-Virus.

Bagaimana dia akan membuat cloning Ada Wong tanpa C-Virus tersebut? Jadi Simmons benar-benar menginginkan Veronica!

Setelah datang ke Pentagon, Eddie tidak tinggal di hotel, tapi mengikuti Morgan ke barak anti-teroris yang ada di pinggiran kota. Ini adalah barak militer F.B.C.

Begitu Eddie sampai di barak tersebut, seorang wanita cantik menyapanya. "Hei, pria tampan, lama tidak bertemu."

Wanita cantik yang menyapa dengan genit itu tak lain adalah Sienna dari Echo Six. Mata-mata itu masih terlihat sangat cantil seperti biasanya.

"Sienna? Sungguh keajaiban untuk melihatmu masih hidup dengan sehat." Eddie tersenyum.

"Jika kamu bisa keluar dari Raccoon City, apakah kita tidak bisa? Jangan meremehkan kita." Sienna melambaikan tangannya sambil mengedipkan matanya dengan genit.

"Oiya, aku belum berterima kasih kepadaku karena telah menyelamatkan kita sebelumnya. bagaimana kalau kita makan bersama?"

Pada saat ini, sekelompok orang datang dari luar barak, mereka adalah anggota baru. Tapi anggota baru itu semuanya mengenakan masker gas, wajah mereka tidak dapat dilihat dengan jelas.

Di sisi lain garis rekrutan, ada tiga orang unik yang berjalan bersama. Yang memimpin mereka tak lain adalah kapten Echo Six. Adapun dua yang ada di belakangnya tak lain adalah Hunk dan rekan terpercayanya.

Sienna menepuk bahu Eddie, "Sepertinya kapten sudah kembali. Jika kamu punya waktu luang, bagaimana kalau makan malam nanti? Jika kamu ingin kita berduaan saja, maka aku tidak akan menolak."

Yamata yang melihat tingkah laku wanita genit itu hanya bisa mengernyit. "Tolong perhatikan perilakumu, sersan."

"Hehe, sepertinya pengawalmu cemburu. Apakah kamu ingin pergi bersama?" Sienna tidak perduli, dia malah terus membujuk Eddie.

"Tidak perlu. Aku akan mencari tempat lain, panggil saja aku jika kamu selesai makan." Eddie melambaikan tangannya lalu pergi bersama Yamata.

Kedatangannya kali ini tak lain untuk melihat apakah ada penemuan senjata baru. Selain itu dia datang untuk memasang alat pemantau kecil buatan January Van Sant.

Ketika Eddie telah berjalan jauh, seorang wanita berambut pendek kemerahan datang dengan senapan mesin di genggamannya. "Yo, apakah gagal lagi? Bagaimana bisa orang itu menolak pesonamu?"

Wanita itu tak lain adalah Marissa, seorang ahli bomb yang lebih seksual dari pada Sienna.

"Bukankah normal jika hal ini gagal? Tidak setiap pria mudah tertipu." Sienna tetap tidak putus asa. Dia memandang Eddie yang ada di kejauhan dengan penuh minat, semakin dia memperhatikannya, semakin dibuat tertarik dia.

"Kamu benar-benar wanita yang aneh. Ayo pergi, kita akan menghadiri pertemuan dengan anggota baru." Marissa berjalan pergi.

***

January yang ada di kapal pesiar bekerja keras untuk meng-crack pertahanan militer. "Kalau saja kita punya satelit sendiri, akan jauh lebih mudah untuk meresonnya." January mengeluh, kesal dengan leletnya jaringan.

"Kamu perlu memberi tahu hal ini kepada Eddie. Mungkin dia akan membuatkannya khusus untukmu di masa depan." Kata Yoko Suzuki sambil tersenyum.

"Kamu sangat mempercayai pria itu sampai-sampai membuatku berpikir bahwa kamu tergila-gila padanya." January tersenyum.

"Bukankah kamu sama?"

"Aku akan pergi dulu, apakah kamu ingin ikut?" Tanya Yoko dengan lemah lembut.

January menggelengkan kepalanya dan menyuruh Yoko untuk pergi dulu. Terkadang dia harus mempertahankan kinerjanya di depan komputer untuk sementara waktu.

Kembali ke Eddie. Eddie saat ini sedang menjelajah gudang persenjataan sambil ditemani oleh seorang wanita cantik di sebelahnya.

Wanita itu tak lain adalah Rachel, sebelumnya mereka bertemu di Edonia. Karena krisis yang terjadi di Edonia selesai, Rachel sekarang telah kembali ke Pentagon.

"Hanya ini saja? Peralatan ini terlihat cukup membosankan. Selain itu aku ragu hal ini dapat digunakan untuk melawan Tyrant." Kata Eddie sambil melihat ke arah senapan mesin standar tersebut.

"Ini adalah senapan mesin ringan yang paling hemat biaya. Mungkin senapan sniper dapat menangani Tyrant, bagaimana menuturmu?" Rahcel bertindak seperti seorang pembisnis.

"Apakah ada senjata yang lebih baik?" Eddie bertanya sambil terus memindai gundang senjata tersebut.

"Tidak, railgun yang baru dikembangkan telah hancur karena Operasi Racoon City, dan kita tidak dapat membuatnya lagi." Rachel menggelengkan kepalanya.

"Begitu... apakah kamu akan bertugas dalam kode operasi; Veronica?"

"Aku tidak tahu, perlu melihat penataan terlebih dahulu. Jika memungkinkan, aku lebih suka liburan." Kata Rachel dengan nada sopan, tapi matanya berkilat dengan tanda-tanda sesuatu.

-----

read chapter 562 on;

patréon.com/mizuki77


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.