Chapter 15: Bab 15
Selama berbulan-bulan, tentu saja Alex tidak hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun, malah justru sebaliknya, dia telah mengembangkan sebuah serum yang sangat istimewa!
Karena Spencer ingin mengandalkan virus leluhur untuk keabadiannya sendiri, hal ini membuatnya memilih Alex Wesker sebagai penanggung jawab sebuah proyek penelitian yang dilakukannya sekarang.
Selain hal itu, dia juga orang paling terpercaya milik Spencer. Tak hanya cantik dan juga bijaksana, Alex sendiri memiliki kharisma yang luar biasa.
Tidak seperti Albert Wesker yang suka memperlakukan bawahannya seperti pion, Alex justru mampu membuat bawahannya memuja dirinya dengan kekaguman sampai-sampai rela mengorbankan nyawa mereka demi keselamatan Alex.
"Apa yang dilakukan Team Segitiga akhir-akhir ini?" Tanya Alex sambil membolak balik buku yang dia baca saat ini. Itu adalah karya sastra favoritnya.
Di depannya terdapat salah satu anggota Team Segitiga, dia adalah Vladmir Bodrovski, seorang mata-mata selama perang dingin berlangsung!
"Nona Alex yang terhormat, Lupo memimpin kami dalam rencana pelatihan penyergapan dan pembunuhan senjata biokimia di pulau Rockfort."
Bodrovski menjawab pertanyaan Alex dengan hormat.
"Hmm... Kalau begitu terus pantau dan laporkan ke saya kapanpun team anda mengalami situasi penting." Alex mengangguk ringan sambil memberikan perintah sederhana.
"Baiklah, Bu!" Bodrovski menjawab sambil melakukan hormat militer, seolah-olah dirinya telah ditundukkan oleh karisma milik Alex.
Sudah cukup lama sejak Alex memilih untuk memihak kepada Eddie. Semenjak dirinya mengetahui konspirasi Spencer, dia tak lagi mau untuk memihak kepada Spencer, lelaki tua yang saat ini bisa dibilang sekarat. Sungguh lelaki tua yang sangat ambisius!
Bagaimanapun, Alex tak menunjukkan gerak-gerik penghianatannya, toh Spencer masih sangat berguna baginya.
Di sisi lain, Lupo yang telah menjadi pemimpin Team Segitiga tahu bahwa ada mata-mata di Team-nya, tapi dia tetap diam.
Di sini dirinya tidak dipanggil dengan nama Karen, melainkan Lupo, yang mana kode nama yang selalu dia gunakan dalam pekerjaan profesionalnya.
Nama Lupo memiliki arti 'Ibu Serigala', yang mana sangat cocok dengan karakternya.
***
Dengan kepergian Team Segitiga ke pulau Rockfort, tingkat pertahanan Eddie turun drastis. Hal ini juga tak bisa dia hindari, dia terpaksa melepaskan Team Segitiga untuk sementara waktu. Bagaimanapun hanya pulau Rockfort lah yang memiliki fasilitas pelatihan yang baik.
Dari keseluruhan Team, hanya Victor yang pernah berlatih di pulau tersebut serta berhasil menyelesaikan pelatihannya dengan selamat.
Di pulai Rockfort, terdapat berbagai jenis senjata biologi dan kimia. Alasan mengapa Hank mampu mendapat julukan 'Dewa Kematian' dan juga mampu menyelesaikan berbagai tugas mustahil tak lain karena ia telah menjalani latihan keras di pulau Rockfort.
Senjata biologis seperti Anjing Zombie, Licker, Reaper, Hunter, dan berbagai jenis lain sangat dikenal oleh Hank. Bahkan dia tahu setiap kelemahan makhluk-makhluk tersebut, dia mampu membunuh mereka dengan satu pukulan jika perlu!
Jika kita membandingkan Hank dengan Team Taktis profesional yang lain. Perbedaan yang paling jelas adalah kualitas Psikologi.
Orang biasa, team taktis khusus, serta yang lain akan berubah tak berkutik jika dihadapkan dengan monster biokimia, kaki mereka akan bergetar hebat jika mereka melihat monster menjijikkan tersebut. Layaknya kertas yang di gores dengan pisau, mereka tak akan hidup lama jika dihadapkan dengan senjata biokimia secara langsung.
"Sayang, aku harus segera pergi ke sebuah cabang yang ada di kota Prancis, tenang saja, aku tak akan pergi lama. Pastikan untuk memperhatikan keselamatanmu sendiri."
Alex melanjutkan.
"Juga, sebaiknya kamu berhati-hati dengan Spencer, saat ini dia dan Sergei masih ada di pasar Raccoon."
Alex mengambil tablet miliknya sambil berjalan, di belakangnya Stewart mengikuti.
"Kok tiba-tiba? Kalau begitu kamu juga harus berhati-hati ketika sampai di sana." Jawab Eddie sambil mengangguk penuh pengertian.
"Awalnya aku ingin menetap untuk malam ini, tapi waktunya benar-benar mepet, jadi aku harus berangkat sekarang. Bagaimanapun ada hal yang sangat penting di cabang Prancis, plus kota Raccoon saat ini juga tak terlalu aman."
"Pokoknya, kamu harus lebih hati-hati. Perhatikan gerak-gerik Spencer, Sergei dan juga saudaraku, Albert!"
"Baiklah... Hmm... Ambil ini kalau begitu."
Eddie mendekat ke arah Alex sambil meyodorkan sebuah botol kecil berisi cairan.
"Apa ini?"
Alex bertanya dengan penasaran.
"Ini adalah hadiah dariku. Dengan serum ini, seharusnya dapat meredakan penyakitmu. Jika ada reaksi khusus, pastikan untuk menghubungiku secepatnya.
"Sebuah obat?" Tanya Alex sekali lagi, kali ini matanya sedikit melebar.
"Serum yang telah aku modifikasi, diencerkan berkali-kali serta di ekstraksi dengan fusi sel milik anda. Seharusnya sangat efektif."
"Tapi ini adalah produk setengah jadi, tapi masih bisa digunakan sebagai produk medis."
Jawab Eddie dengan sekali nafas, dia telah melakukan apa pun yang dia mampu untuk membuat serum ini. Dia hanya bisa menghela nafas lega, sangat sulit untuk membuat serum sempurna yang mampu meningkatkan kecepatan serta kekuatan manusia layaknya Captain Amerika.
Dia tak bisa berdiri diam dan mengharapkan fusi berhasil dengan sendirinya. Toh dia tak sedang menonton sebuah film superhero, plus dia sendiri bukan seorang protagonis novel.
Yang bisa dilakukannya sekarang hanyalah berusaha serta melakukan percobaan berkali-kali.
Menurut pemahamannya, untuk mampu membuat serum sempurna, setidaknya dibutuhkan percobaan lebih dari seratus ribu kali! Itupun hanya satu atau dua serum saja yang mungkin berhasil dibuat.
Apakah anda pikir Eddie memiliki statistik Luck 999? Keberuntungan? Kecuali dia memperistri Dewi Keberuntungan, lebih baik tak membicarakan hal ini.
Saat Alex menerima serum itu, dia mulai tersenyum, tersenyum sangat cerah! Dia dulu tak terlalu memperhatikan hal-hal seperti cinta, bahkan tak pernah melirik pria lain, tak sama sekali!
Tapi semenjak dia mengenal pria kecil ini, Eddie. Hal ini membuatnya merasakan sebuah perasaan yang sangat istimewa, dalam hati dia berpikir rasa cintanya kepada Eddie saat ini cukup bagus. Terlebih dia suka peran kakak perempuan yang sering dia lakukan...
"Terimakasih. Jika waktunya tepat, aku akan segera menggunakan serum ini, tolong perhatikan dirimu sendiri ok. Aku tak ingin mendengar kabar buruk sedikitpun."
Alex berjalan ke arah Eddie, dia mulai merapikan kerahnya seperti seorang istri yang baik. Tempramen tiba-tiba ini jelas mengejutkan Eddie.