Chapter 1: Bab 1
Di sebuah Cafe yang ada di kota Raccoon, terlihat seorang pria muda beramput pirang dengan setelan mewah duduk di dalam Cafe sambil meminum teh.
Penampilannya seperti orang barat, tapi tempramennya tenang layaknya orang timur.
Sedangkan di seberang meja, duduk seorang wanita cantik berambut pendek, wajahnya lembut tapi terlihat tegas, wanita itu memiliki aura layaknya seorang prajurit.
"Senang bertemu denganmu, nona Jill. Aku Eddie Cai, teman kencan anda kali ini."
Eddie mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
Jill menjabat tangan Eddie, segera dia memperkenalkan dirinya. "Halo juga tuan Eddie. Aku Jill, Jill Valentine, sekarang aku bekerja sebagai anggota tim [Taktis Spesial serta Layanan Penyelamatan]."
(Special Tactics and Rescue Service/S.T.A.R.S.)
"Nama anda terdengar sedikit asing, apakah anda datang dari Asia? Dan juga, aku mendengar bahwa anda mempunyai vila pribadi yang ada di pegunungan Arklay?"
"Ya, saya keterunan Asia. Sedangkan nama, itu di berikan oleh orang tuaku, jadi aku tak bisa merubahnya seenak hati." Eddie melanjutkan. "Adapun vila, memang benar aku memilikinya. Perlu anda ketahui, selain kaya ada hal lain yang paling menonjol dariku. Yaitu bakatku!"
Eddie Cai menjelaskan latar belakangnya dengan percaya diri, mencoba meyakinkan Jill.
"Itu luar biasa! Jika anda mengijinkan, aku ingin mengunjungi vila anda secara pribadi." Kata Jill dengan tawa manis. Alasan kenapa ia ingin mengunjungi Vila Eddie karena beberapa hari ini sering terdengar kabar "Sesuatu" seperti monster yang menyerang manusia di sekitar pegunungan Arklay.
"Tunggu, bukankah ini terlalu cepat? Anda sungguh ingin mengunjungi Vila saya?"
Eddie terkejut dengan permintaan Jill. Matanya berkedip beberapa kali. 'Bukankah ini terlalu mudah?' Kata Eddie dalam hati.
"Hmm, anda tak ingin aku mengunjungi vila anda?" Jill bertanya dengan senyum menawan. Pria ini nampaknya mudah untuk dimanipulasi.
"Ah, tentu saja, bukan masalah sama sekali."
Eddie mengangguk cepat, dia melanjutkan. "Mari saling bertukar nomor telepon terlebih dahulu, nanti saat anda siap, tinggal hubungi saya, setelah itu aku akan menemani anda berkeliling di sekitar Vila."
"Ah, dan juga. Sebaiknya anda lebih berhati-hati, aku mendengar ada beberapa serangan di daerah pegunungan baru-baru ini."
"Tapi jika itu menyankut Vilaku, anda tak perlu khawatir, Vilaku memiliki pertahanan yang baik. Jadi sangat aman!"
Eddie berkata sambil tertawa lembut.
Jill yang melihat sikap baik Eddie dalam hati mulai merasa bersalah, sungguh tak bermoral untuk memanfaatkan pihak lain untuk mencoba menyelesaikan kasus yang sedang ia selidiki saat ini. Nampaknya teman kencan butanya kali ini adalah orang yang baik!
Beberapa menit kemudian, mereka memutuskan untuk berpisah. Saat Jill ingin berjalan pergi, Eddie tiba-tiba memanggilnya sambil menyerahkan sebuah hadiah.
"Jill, tunggu sebentar! Kau tahu, sebenarnya aku memiliki hadiah untuk pertemuan pertama kita ini, jujur saja aku tak tahu apa yang kamu suka. Jadi aku membuatkanmu ini."
Kata Eddie sambil menyerahkkan hadiah.
"Aku tahu anda bekerja sebagai Tim khusus, jadi aku secara pribadi membuatkanmu ini. Pistol Modifikasi! Aku membuatnya sendiri, selain memiliki kekuatan yang lebih besar, recoilnya juga telah aku sesuaikan. Sebagai Tim Taktisi Spesial seperti anda, anda akan sangat menyukai hal ini."
Jill menerima hadiah itu sambil menatap Eddie dengan sedikit curiga. Sebagai pecinta senjata api yang ulung, dia secara alami tahu bahwa jenis senjata api yang di berikan oleh teman kencan butanya sangat susah untuk di modifikasi. Kecuali orang itu seorang profesional, maka mustahil untuk memodifikasinya menjadi lebih baik.
Setelah mengecek beberapa detail, Jill kaget, pistol ini benar-benar telah di tingkatkan! Kualitasnya juga sangat baik. Nampaknya teman kencannya cukup terpelajar, klaimnya juga telah di buktikan, dia seorang jenius senjata!
"Terima kasih banyak, aku sangat menyukai hadiah anda. Karena anda memberiku hadiah, maka aku juga akan memberikan anda hadiah. Tunggu sebentar..."
Jill tersenyum, dia senang dengan hadiah ini. Segera ia meraih kalung yang ia kenakan, setelah itu dia memberikannya kepada Eddie.
"Tunggu, apakah kencan kita berhasil?"
Eddie menerima kalung itu dengan senang hati, dia segera berkata dengan ekspresi keingin tahuan. Tak lupa senyum senang terpancar jelas dari wajahnya!
"Pastikan telepon anda tetap menyala, aku akan segera menghubungi anda saat aku bebas."
Jill berbalik dan segera berjalan menjauh, tak lupa melambaikan tangannya ke arah Eddie. Senyum tipis terlihat di wajahnya yang imut.
Di sisi lain, Eddie melihat sosok Jill yang elok menghilang di kejauhan.