Chapter 4: Bab 5 Kehilangan lagi
Di alun alun kerajaan kaki langka.
Panglima buto di sambut oleh wakil kerajaan.
Yang bernama pendeta jubo.
Pendeta jubo mempersilahkan panglima buto menemui raja.
Raja sedang bersendiri di aula utama kata pendeta..
Dengan perlahan tapi pasti panglima buto menghadap raja taring 9.
Raja taring bertanya.
Ada apa gerangan menemui dia?
Panglima buto. Duduk bersila di depan raja taring berjarak sekitar 20 langkah..
Dan menyampaikan laporan yang di perintahkan aki sang penguasa jegelapan.
Baginda raja kata panglima buto.
Aki menyuruh hamba datang untuk melaporkan bahwa anak pemusnah itu telah terdeteksi di utara kota kuno pingiran hutan katanya lagi..
Apa...!!
Raja tiba tiba bangun dari tempat duduknya.
Sekilas kegembiraan berbaur ke gusaran tampak jelas di raut wajahnya..
Setelah 10 tahun mencari di manakah keberadaan anak yang di kabarkan akan menjadi pemusnah pada kejayaan kerajaanya.
Raja tidak bisa tidak
Merasa gempar di hatinya..
Sang raja. Segera menitahkan hulubalangnya. Untuk mempersiapkan sekumpulan prajurit untuk menjalan kan operasi penangkapan..
Sementara itu too ah yang sudah sadar dari pingsanya.mendapati dia berada di dalam gubuk. melihat kake dan Nini berada di sampingnya..
Nini bertanya.
Ada apa dengan mu kata nini bersuara lirih..
Kenapa kau tidur di bekas lobang di belakang dapur tanya si kake pula..
Too ah yang baru sadar berkata..
Gak tau lah aku kek sepertinya aku bermimpi malam tadi..
Oh ya sebelum aku terbangun tadi ada suara yang menyuruh ku pergi ke hutan bambu duri.
Tempat dulu kake dan nini menjumpaiku..
Kake dan nini saling bertatapan.. aku juga bermimpi kata mereka serentak..
Kau harus pergi ke gua kristal kata si kake.
Dan sinini juga mengiyakan. Kok sama mimpi kita kata si nini keheranan..
Dalam pada itu dari kejauhan terdengar derap kaki kuda.
Si kake dan nini tampak cemas. Cepat cepat si kake merogoh lengan bajunya.. dan mengeluarkan beberapa kitab kuno..
Ambil lah kitab ini.. ketika subuh tadi kami menjumpai nya di tempat tidur mu kata si kake lagi.
Dan simpan juga kitab pengolahan herba ini. Kami tak pernah mengerti tentang isi kitab yg telah turun temurun di wariskan kepada kami kata si kake lagi..
Sementara itu bunyi derap kaki kuda semakin mendekat ke gubuk mereka.
Si kakek yang semakin cemas menyuruh too ah segera pergi..
Mimpi ini benar benat menjadi nyata kata sinini.
Segeralah pergi katanya lagi.
Biar kami yang menghadapi mereka kata si kake.
Tapi kakek..
Too ah tidak mau pergi
Too ah tak mau ada apa apa terjadi pada kake dan nini katanya lagi..
Kake bersikeras mengatakan tiada apa apa yang akan terjadi katanya lagi..
Sinini juga memaksa too ah.
Supaya cepat keluat dari pintu dapur..
Too ah yang tak mau terpaksa juga pergi.
Sekitar 20 langkah meninggalkan rumah too ah memerhati di balik pohon..
Ramai sekali prajurit mengepung mengelilingi gubuk..
Cepat serahkan anak itu kata seorang komandan prajurit. Sambil melemparkan api ke gubuk kake dan nini..
Bah... Brutal sekali mereka kata too ah dalam hati..
Dari jauh kelihatan kake dan nini berhamburan keluar dari gubuk mereka yang terbakar..
Apa apaan ini seru si kakek..
Apa salah kami tanya sinini..
Mana anak itu tanya si komandan..
Cepat serahkan katanya lagi..
Anak itu sudah pergi kata si kake yang sadar tiada guna untuk menipu sang komandan..
Kurang ajar.!!
Si komandan berteriak.. sambil menyerang si kake yang berdiri bersama tongkat nya..
Sambil melompat seakan terbang si komandan lansung melepaskan serangan maut mengunakan sabit besar panjang. Ke leher si kake..
Awas kake kata si nini..
Sinini lansung meleoas selendangnya dan menahan sabit itu segera..
Tapi yang terjadi sungguh luar biasa ternyata sinini tinggi ilmu beladirinya..
Dengan melibas selendangnya sinini berhasil menjatuh kan sabiit sang komandan.
Dinsusul oleh pukulan tongkat dari si kake menghantam tubuh komandan yang kaget karena serangan nya mudah di patahkan oleh sinini..
Tubuh komandan terlempar menghantam jalan..
Buukk..!
Si komandan memuntah kan darah segar..
Kurang ajar..!!
Serbu teriak komandan menyuruh anak buahnya menyerang..
Buk.. bak bukk..
Ktang kting bunyi suara senjata beradu memekak kan telinga..
Dalam hitungan serangkap puisi banyak mayat prajurit bergelimpangan.
Ternyata pasangan kakek dan nenek ini pendekar tangguh juga..
Selang tak berapa lama sang komandan yang terpinga pinga.. mendapat pukulan yang tak di sangka sangka nya..
Di depan nya berdiri panglima buto dengan tampang marah berkata.
Mengurus tua peot ini pun kau tak bisa.
Memalukan huh..
Sang komandan hanya tertunduk lesu tak berani bersuara..
Serang.!!
Pamglima buto mengarahkan anak buahnya..
12 orang terus bergerak lincah mengepung kakek dan nenek..
Sikakek tersenyum hampa menoleh ke si nenek.. disinilah berakhirnya dunia kita katanya ke pada si nenek..
Sinini juga dapat merasakan nya.
Sebelum diserang mereka berpegangan tangan dan melancarkan teknik gabungan untuk memecah kepungan..
Tapi itulah tenaga situa renta. Bertahan hidup tidak lagi mudah..
Dalam hitungan sebatang dupa mereka berdua telah terkorban mengenaskan..
12 jahanam bukan tandingan mereka..
Dari kejauhan too ah melihat sambil bercucuran air mata..
Kake nini isak suaranya sedih..
Too ah diam diam berlari sambil menangis..
Lari..
Lari..
Dan lari
Hanya itulah yang di lakukanya hingga kini..
Cari anak itu suara panglima buto mengelegar
memerintah anak buahnya..
Too ah yang sedang berlari sampai ke hutan bambu duri.. dari kejauhan terdengar suara jeritan musuh mengejar..
Tiba tiba huntan bambu itu menepi seolah membuka jalan untuknya..
Too ah terus berlari menanjak bukit hutan berduri. Menoleh kebelakang di melihat hutan berduri kembali menutup jalan..ū
Sampai lah too ah di depan gua kristal.
Tempat awal ia dilahirkan.
Too ah mendengar suara bisikan lagi..
Masuk lah nak. Bertapalah di gua ini sehing forga kristal kristal ini bertukar menjadi batu lagi..
too ah yang masih sedih segera masuk ke dalam gua.
Selama ini dia belajar ilmu beladiri walaupun fisiknya yang lemah
Tak pernah dia sesali
Kake nini maafkan too ah yang cuma bisa berlari dalam kesedihan itu mata too ah. Nampak menyimpan marah..
Terdengar lagi bisikan suara menyuruh too ah bersimpuh di tengah goa..
Selang sekitar setengah batang dupa .
Too ah bertapa mutiara 7 warna mulai bergerak di dalam tubuhnya. Satu pergi ke kepala dua ke kanan kiri tangan nya begitu juga kakinya dan dua yg ter akhir bergerak ke kemaluanya satu di bagian kelelakianya dan satu lagi ke kemaluan wanitanya..