Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Chapter 68: Bab 68



Charles muntah beberapa kali sebelum pulih perlahan. Meskipun kekautan Psionicnya kuat, tapi hal itu tetap tidak memberinya kekebalan dalam mabuk perjalanan.

Setelah memastikan kondisi Charles membaik, mereka berdua berjalan ke arah perumahan yang indah.

Berdiri di depan rumah tertentu, Charles membuka pintu tersebut.

Keduanya masuk sambil mengobrol dan tertawa. Saat Charles melihat ke arah sekelilingnya, dia tidak menemukan siapapun, begitu juga dengan Yves.

"Yves, temanku memang agak sedikit aneh. Aku harap kamu tidak terkejut saat bertemu dengannya." Kata Charles.

"Apakah temanmu itu perempuan?" Yves hanya mengangguk sambil bertanya.

"Ya."

"Tunggu, benarkah?"

"Apakah ada perbedaan?" Charles bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Tentu saja, bukankah lebih enak untuk berkenalan dengan gadis-gadis cantik?" Yves berkata tanpa malu-malu.

Charles terdiam untuk sesaat, tapi dia sendiri tidak terlalu terkejut. Normal bagi pria untuk menyukai wanita.

Bahkan dirinya sendiri punya pacar.

"Raven, keluarlah. Aku ingin memperkanalkanmu dengan teman baru!"

"Jangan khawatir, dia tidak akan terkejut ataupun menghinamu. Dia sendiri tahu akan kemampuanku." Charles beteriak ke ruangan kosong, berharap temannya yang khusus menunjukkan dirinya.

Beberapa saat kemudian muncul soerang gadis dengan rambut merah dan kulit biru di sudut tangga. Jika orang awam dihadapkan dengan penampilan gadis itu, mereka mungkin akan langsung menganggapnya sebagai monster.

Bahkan Yves yang telah mempersiapkan dirinya saja masih dibuat terkejut. Luar biasa! Matanya saling bertatapan dengan gadis itu.

Melihat tingkah temannya, Charles mengira Yves ketakutan. Dia buru-buru berkata, "Yves, gadis itu namanya Raven. Dia memiliki gen khusus seperti saya, dia juga memiliki kemampuan khusus."

Gadis kecil yang berdiri di sudut itu gemetar ketakutan. Tangan kecilnya menggenggam sudut pakaiannya dengan erat.

Sikap gadis itu membuat Yves sedikit tidak tahan, sungguh gadis yang malang. Dia mungkin berpikir bahwa dirinya merasa takut ketika melihat sosok gadis itu. Jadi Raven merasa sedih dan takut akan hinaan yang mungkin akan dia dapat.

"Cantik, sangat cantik! Sempurna!"

"Charles, apakah dia teman yang kamu maksudkan?" Yves berkata dengan nada bersemangat.

Charles merasa sedikit bingung ketika menerima tanggapan tiba-tiba temannya, tapi perasaan bingung itu langsung digantikan dengan perasaan bahagia.

Karena Yves mau menerima kondisinya serta temannya yang khusus, secara otomatis dia akan meningkatkan pendapat baiknya kepada pria itu.

Raven juga kaget. Selain Charles, pria baru itu adalah orang pertama yang tidak membenci atau mengolok-olok penampilannya.

Jika dia tidak bahagia sekarang, maka dia akan berbohong!

Sejak kecil, Raven telah ditolak oleh semua orang yang dia temui. Bahkan orang tuanya sendiri menolak kehadirannya karena penampilannya yang aneh.

Setelah orang tuannya meninggal, dia menjadi tunawisma, singkatnya dia menjadi anak kucing yang tidak memiliki rumah.

Sebelumnya, saat dia ingin mencuri makanan dari rumah Charles, dia dipergoki oleh pria itu. Kemudian dia tahu bahwa Charles juga sama sepertinya, seorang yang memiliki kemampuan khusus di dunia ini.

Saat Charles tidak menunjukkan tanda-tanda jijik dan kebencian karena dia ingin mencuri makanan, Raven merasa sangat lega.

Jika itu orang normal, mungkin dia telah dimarahi, atau mungkin dicelakai oleh mereka karena penampilannya yang berbeda.

Jika dipikir-pikir, sebenarnya banyak penjahat yang mengambil jalan tersesat karena perlakuan masa kecil yang mereka dapatkan. Ambil contoh Magneto, Raven, Lex Luthor, Loki, dan banyak karakter lainnya.

Bukankah semuanya memiliki pengalaman masa kecil yang buruk?

Terus bagaimana dengan sang Superman dan Batman? Bukankah mereka juga mengalami hal yang sama?

Mereka berdua berbeda, benar mereka berdua kehilangan orang tua mereka ketika kecil. Tapi perlu diingat, Superman mendapatkan perawatan yang baik dari orang tua angkatnya, sedangkan Bruce mendapatkan didikan dari orang tuanya yang hebat.

Tapi yang paling penting sekarang adalah, kemampuan Raven! Kamu pasti tahu, kan? Hehe~

Yves menyeka air liurnya, dia telah memutuskan untuk merawat Raven dengan baik.

Adapun apakah gadis itu akan menjadi temannya di masa depan... Tidak, tidak. Adapun apakah dia akan menjadi istri atau pacarnya di masa depan, hal itu tergantung pada perkembangan hubungan mereka berdua.

Hanya sekedar menjadi teman saja tidak cukup, di kehidupan keduanya ini, dia tidak akan menerima status pertemanan! Setidaknya pacar sudah cukup, hehe~

Kejutan dan kegembiraan yang dialami Yves tidak bisa disembunyikan dari mata charles dan Raven.

Ketiganya duduk dan mengobrol layaknya teman. Selama waktu hangat mereka, Raven juga menceritakan beberapa pengalamannya sendiri.

Bahkan gadis itu lebih bersemangat menceritakan pengalamannya dari pada Yves.

Bagaimanapun, mendapatkan teman baru merupakan kegembiraan terbesarnya. Yang paling dia inginkan di hidup ini adalah pengakuan orang lain serta kehidupan yang bebas!

Saat mereka asik mengobrol, Yves mulai mengutarkan pemikirannya. Dia berkata dengan riang, "Charles, sungguh tidak baik bagimu untuk menjaga Raven di tempat ini sepanjang waktu. Dia akan merasa kesepian."

"Mengapa kamu tidak membiarkannya pergi ke rumahku? Kamu tahu? Ada tiga anak kecil di rumahku, Raven bisa bermain bersama mereka."

"Bagaimana menurutmu, Raven? Apakah kamu ingin teman lain?"

Raven merasa senang, tapi dia tidak berani mempercayai orang lain dengan mudah. Jadi dia hanya bisa menatap ke arah Charles, menunggu persetujuan pria itu.

Charles sendiri tahu situasi gadis itu, bagaimanapun sangat sulit untuk mengetahui apakah orang lain berkeinginan baik atau tidak.

Tapi dia cukup mempercayai Yves, adapun kenapa pria itu menyewa tiga pembantu cantik di rumahnya... Mungkin saja dia lemah? Terkadang seorang ilmuan lebih lemah dari orang biasa, selain itu ilmuan juga tidak memiliki waktu untuk membersihkan rumah atau memasak.

Jadi normal untuk menyewa seorang pembantu.

"Tenang aja, Yves bukan orang jahat. Ada tiga anak dirumahnya, satu berusia tiga belas tahun dan dua yang lainnya berusia sekitar empat sampai lima tahun."

"Akan lebih baik bagi anda untuk menetap di sana, tapi aku tidak tahu apakah anak-anak itu akan mau menerima anda atau tidak." Charles masih merasa sedikit khawatir. Tapi di sisi lain dia juga ingin terbebas dari keterbatasan menjaga Raven, kau tahu? Terkadang dia merasa kewalahan, dia ingin terus memfokuskan dirinya dalam penelitian.

"Yves, apakah anak-anak itu anakmu?" Raven bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Hahah, tentu saja tidak. Mereka bertiga adalah anak dari pembantu saya, tapi mereka relatif muda, jadi aku membiarkan mereka bertiga hidup bersama." Yves masih tidak berkeinginan untuk menjadi ayah angkat bajingan ketiga anak itu... Umm, tidak sekarang, bagaimana mungkin orang baik sepertinya berkeinginan seperti itu? Hehe~

"Oh, kalau begitu aku akan tinggal di rumah Yves untuk sementara waktu." Raven merasa gembira karena suatu alasan yang tidak diketahui. Tapi ada juga rasa senang karena dia tidak akan lagi merasa sendirian.

Yves mengelus jenggot imajinasinya, kemudian dia berkata, "Raven, untuk melindungi keselamatan anda, saya perlu menjelaskan kepada orang lain bahwa anda memiliki penyakit langka."

"Saya akan bertanggung jawab untuk merawat anda mulai dari sekarang, anggap saja saya ingin mengadopsi anda kedalam keluarga saya. Dengan cara ini orang lain tidak akan membenci anda, bagaimana menurutmu?"

Secercah harapan dan kegembiraan melintas di mata Raven. Dia sering berpindah-pindah tempat karena tidak memiliki rumah, tapi sekarang ada orang yang ingin mengadopsinya!

Di sisi lain, Charles mengela nafas lega karena suatu alasan. Semua masalahnya nampaknya telah diatasi, bisa dikatakan bahwa Yves telah mengambil alih beban terbesar miliknya, jadi dia merasa senang.

Memang keputusan yang baik untuk membiarkan Raven berteman dengan orang lain dan hidup bahagia.

Yves berkata dengan rasa ingin tahu, "Kalau begitu sudah diputuskan. Raven akan pulang bersamaku, dan kita akan menjadi keluarga di masa depan!"

"Tolong jaga aku kedepannya." Yves tersenyum.

"Ngomong-ngomong, bisakah kamu menunjukkan kemampuanmu?"

Raven dengan senang hati menjabat tangan Yves. Dengan ini, roda takdir sekali lagi berbelok!

Setelah bersentuhan dengan Yves, kulit biru Raven berubah dengan cepat. Sekarang penampilannya telah berubah persis sama dengan Yves. Bahkan tinggi gadis itu juga tleah berubah!

Jika Yves tidak melihat hal ini dengan mata kepalanya sendiri, maka dia akan sulit untuk percaya bahwa ada kemampuan luar biasa seperti ini!

"Halo!" Raven berkata setelah selesai transformasi. Bahkan suaranya sama persis dengan suara Yves!

Yves kembali mengelus jenggot imajinasinya. Sungguh kemampuan yang magis!

Jika kemampuannya di manfaatkan, bukankah Yves bisa berhadapan dengan wanita yang berbeda setiap malam? Sungguh pemikiran yang jahat!

Yves menggelengkan kepalnya beberapa kali, dia ingin menghilangkan pemikiran bajingan itu.

Ketika ketiga orang itu mengobrol dan tertawa. Jauh di timur, di tempat yang bernama Kamar Taj, Ancient-One membuka matanya.

Dia merasakan aliran waktu yang memancar dari Eye of Agamotto. Ancient-One bergumam, "Roda waktu telah berubah sekali lagi. Apakah waktu telah mengambil lintasan yang berbeda?"

-----

read chapter 159 on;

patréon.com/mizuki77


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.